foto Koleksi Bani Tokolong
SUNAN GIRI
Beliau adalah
salah satu anggota walisongo penyebar agama
islam di pulau jawa yang berpusat di Giri Kedaton. Sepeninggal kanjeng sunan
Ampel dewan walisongo di pimpin oleh beliau. Dalam beberapa serat kuno seperti
serat Prajjen dan Sendeng sunan giri bergelar Syekh Abdurrahman susuhunan Giri Kedaton. Sebegaimana
yang di ceritakan dalam serat Prajjen sunan giri di beri gelar Prabu Satmoto
oleh Sunan ampel saat ada Musyawarroh Kubro dewan para wali saat itu di giri kedaton.
Saat itu di antara para wali yang hadir sunan kudus, sunan gunung jati, sunan
kalijaga, sunan bonang, maulana magribi dan beberapa wali yang lain serta
beberapa murid murid mereka. [1]
Sunan giri
selain di kenal dengan nama Syekh Abdurahman susuhunan giri kedaton beliau juga
punya nama nama lain yang populer di ingatan masyarakat . yakni Joko Samudro,
maulana Ainul Yaqin, Raden Paku dan Sultan Abdul Faqih. Dalam tradisi keilmuan
sesorang yang banyak gelar menunjukan kemulyaan sepemilik nama tersebut.
Murid murid
sunan giri datang dari berbagai daerah daerah bahkan sampai ada yang dari Palembang[2]. dan
Banjarmasin. Di antara murid kinasih beliau adalah Syekh Suluki yang mendapat
wasiat untuk memcatat silsilah beliau.
WASIAT SUNAN GIRI KE SYEKH SULUKI
Di riwayatkan dulu sunan Bonang, sunan kalijaga, sunan giri dan
syekh suluki sedang duduk bersama. Syekh suluki bertanya kepada kanjeng sunan
giri mengenai arti dari syariat, tariqot, haqiqot dan makrifat. Setelah beliau
jelaskan mengenai ke empat ilmu tersebut kanjeng sunan kalijaga bertanya kepada
sunan giri " duhai tuan kanjeng sunan giri saya hendak bertanya setiap
hari jumat anda selalu sholat di mekkah, siapakah anda sebenarnya (keturunan
siapa? Red)" maka kanjeng sunan giri menjawab, "Kulo Niki teddak
kanjeng nabi Muhammad saw" lalu belia dawuh lagi ke syeh suluki "
barang siapa orang yang hendak menulis silsilah leluhurku hingga anak
cucuku" lalu beliau dawuh barang siapa yang memuliakan leluhurku hingga
anak cucuku atau menulisnya atau menyimpan nya atau menceritakan nya atau
menjelaskan tentang leluhurku hingga anak cucuku maka saya doakan semoga Allah
menjaga orang itu dari cobaan yang paling besar dan di selamatkan dari lemahnya
islam atau godaan Iin dan setan. Dan anda harus tau ratunya jin itu "Ada
di pantai selatan namanya Mas ayu nurowati yang bergelar nyai Roro Kidul,.
Semoga dengan memuliakan leluhurku hingga anak cucuku atau menulisnya atau
menyimpan nya atau menceritakan tentang leluhurku hingga anak cucuku mendapat
pahala yang besar, tapi jangan di ceritakan kepada orang yang tidak mau baca
alquran atau orang yang suka berbohong atau orang yang tidak solat lima waktu
karena mereka bukanlah keturunanku.[3]
Oleh karena itu berkat tulisan syekh suluki ini kita bisa mengenal
sunan giri, anak cucunya dan beberapa wejangan atau ajarannya. Konon menurut
informasi dari KHR. Abdul Khoir Paserean kitab karangan syekh Suluki di pegang
oleh keturunannya yang ada di Ponorogo. Adapaun beberapa serat yang mencatat
wasiat kanjeng sunan giri ke syekh Suluki adalah merupakan Salinan pada tahun
1600an hingga tahun 1800an masehi. Selain tulisan syekh Suluki juga manuskrip
kuno sunan dalam bin sunan giri atau yang yang di kenal dengan sebutan sunan
giri dua karena pasca sunan giri wafat tampuk kepemimpinan giri kedaton di
pimpin oleh sunan dalem wetan dan suna dalam wetan ini punya karangan serat
yang isinya menceritakan leluhrnya dan sanak kerabatnya beserta ajaran kanjang
sunan giri.
bersambung..........
bersambung..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar