Photos

Breaking

Rabu, 11 Maret 2020

SUNAN GIRI, SEJARAH DAN SILSILAHNYA




 foto Koleksi Bani Tokolong


SUNAN GIRI 
Beliau adalah salah satu anggota walisongo  penyebar agama islam di pulau jawa yang berpusat di Giri Kedaton. Sepeninggal kanjeng sunan Ampel dewan walisongo di pimpin oleh beliau. Dalam beberapa serat kuno seperti serat Prajjen dan Sendeng sunan giri bergelar  Syekh Abdurrahman susuhunan Giri Kedaton. Sebegaimana yang di ceritakan dalam serat Prajjen sunan giri di beri gelar Prabu Satmoto oleh Sunan ampel saat ada Musyawarroh Kubro dewan para wali saat itu di giri kedaton. Saat itu di antara para wali yang hadir sunan kudus, sunan gunung jati, sunan kalijaga, sunan bonang, maulana magribi dan beberapa wali yang lain serta beberapa murid murid mereka. [1]
Sunan giri selain di kenal dengan nama Syekh Abdurahman susuhunan giri kedaton beliau juga punya nama nama lain yang populer di ingatan masyarakat . yakni Joko Samudro, maulana Ainul Yaqin, Raden Paku dan Sultan Abdul Faqih. Dalam tradisi keilmuan sesorang yang banyak gelar menunjukan kemulyaan sepemilik nama tersebut.
Murid murid sunan giri datang dari berbagai daerah daerah bahkan sampai ada yang dari Palembang[2]. dan Banjarmasin. Di antara murid kinasih beliau adalah Syekh Suluki yang mendapat wasiat untuk memcatat silsilah beliau.

WASIAT SUNAN GIRI KE SYEKH SULUKI

Di riwayatkan dulu sunan Bonang, sunan kalijaga, sunan giri dan syekh suluki sedang duduk bersama. Syekh suluki bertanya kepada kanjeng sunan giri mengenai arti dari syariat, tariqot, haqiqot dan makrifat. Setelah beliau jelaskan mengenai ke empat ilmu tersebut kanjeng sunan kalijaga bertanya kepada sunan giri " duhai tuan kanjeng sunan giri saya hendak bertanya setiap hari jumat anda selalu sholat di mekkah, siapakah anda sebenarnya (keturunan siapa? Red)" maka kanjeng sunan giri menjawab, "Kulo Niki teddak kanjeng nabi Muhammad saw" lalu belia dawuh lagi ke syeh suluki " barang siapa orang yang hendak menulis silsilah leluhurku hingga anak cucuku" lalu beliau dawuh barang siapa yang memuliakan leluhurku hingga anak cucuku atau menulisnya atau menyimpan nya atau menceritakan nya atau menjelaskan tentang leluhurku hingga anak cucuku maka saya doakan semoga Allah menjaga orang itu dari cobaan yang paling besar dan di selamatkan dari lemahnya islam atau godaan Iin dan setan. Dan anda harus tau ratunya jin itu "Ada di pantai selatan namanya Mas ayu nurowati yang bergelar nyai Roro Kidul,. Semoga dengan memuliakan leluhurku hingga anak cucuku atau menulisnya atau menyimpan nya atau menceritakan tentang leluhurku hingga anak cucuku mendapat pahala yang besar, tapi jangan di ceritakan kepada orang yang tidak mau baca alquran atau orang yang suka berbohong atau orang yang tidak solat lima waktu karena mereka bukanlah keturunanku.[3]
Oleh karena itu berkat tulisan syekh suluki ini kita bisa mengenal sunan giri, anak cucunya dan beberapa wejangan atau ajarannya. Konon menurut informasi dari KHR. Abdul Khoir Paserean kitab karangan syekh Suluki di pegang oleh keturunannya yang ada di Ponorogo. Adapaun beberapa serat yang mencatat wasiat kanjeng sunan giri ke syekh Suluki adalah merupakan Salinan pada tahun 1600an hingga tahun 1800an masehi. Selain tulisan syekh Suluki juga manuskrip kuno sunan dalam bin sunan giri atau yang yang di kenal dengan sebutan sunan giri dua karena pasca sunan giri wafat tampuk kepemimpinan giri kedaton di pimpin oleh sunan dalem wetan dan suna dalam wetan ini punya karangan serat yang isinya menceritakan leluhrnya dan sanak kerabatnya beserta ajaran kanjang sunan giri.
bersambung..........


[1] Serat Prajjen milik BR. Abdul Hamid Sambiyan
[2] Serat Walisana Sunan dalem. Koleksi Pribadi Naat ( Naqobah Ansab Aulia Tis’ah )
[3] Serat Layang Toronan milik KHR. Ilzamuddin Al Qodiri Al Hasani , Serat Parjjen milik BR. Abdul Hamid Sambiyan dan Serat Tamba Agung milik KHR. Abdu KHoir Paserean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar